Jumat, 16 Desember 2011

AYAT SUCI AL-QUR’AN DAPAT MEMBUAT SETAN LARI

A. DALIL AYAT AL-QUR’AN MEMBUAT JIN BERIMAN
1. “Katakanlah (hai Muhammad): “Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Quran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya Kami telah mendengarkan Al Quran yang menakjubkan, (yang) memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu Kami beriman kepadanya. dan Kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan Kami,……” (QS. Al Jin ayat 1-2).
Begitu
seterusnya hingga ayat 15.
Asbabun Nuzul firman Allah diatas dikarenakan berimannya jin kepada Rasulullah Saw setelah beliau mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi dari orang-orang Bani Tsaqif merupakan hiburan yang mampu meringankan bahkan menghilangkan rasa sakit yang sedang beliau rasakan. Berimannya jin ini juga menjadi penegasan baru bagi Rasulullah bahwa Allah sekali-kali tidak akan mengabaikannya, bahkan Allah senantiasa menyertainya.
Allah Swt mengubah kesedihan yang dihadapi menjadi cahaya yang meneranginya dan mengubah perasaan sakit menjadi hiburan. Hal ini juga menegaskan bahwa bila penduduk bumi mengabaikan bahkan menganiaya Rasulullah, maka di dunia lain, yakni dunia jin dan malaikat ada yang akan membantu, menolong dan menyerukan dakwahnya. Berimannya jin ini juga merupakan cita-cita baru bagi Rasulullah dalam mengubah masyarakat dari kesombongan dan ketololan orang-orang kafir menjadi beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana berubahnya jin, yang pada asalnya adalah makhluk Allah yang paling jahat diantara keturunan iblis laknatullah, menjadi kaum yang beriman. Bahkan mereka menjadi para juru dakwah bagi dinul Islam.
2. Al Ahqaf ayat 29-31:
“dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Quran, Maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata: “Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)”. ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. Mereka berkata: “Hai kaum Kami, Sesungguhnya Kami telah mendengarkan kitab (Al Quran) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan Kitab-Kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus. Hai kaum Kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih.”
Asbabun nuzul keluarnya firman Allah surat Al-Ahqaf ayat 29-31 diatas dikarenakan Setelah upaya pencarian nushrah (pertolongan) kepada para pembesar Thaif gagal, akhirnya Rasulullah memutuskan kembali ke Makkah. Walau dengan penuh kesedihan. Ketika beliau telah sampai di lembah kurma, di tengah malam beliau mendirikan shalat. Saat itulah, tujuh rombongan jin dari komunitas Nashibin melintasi Rasulullah Saw. Merekapun mendengarkan apa yang beliau baca. Setelah beliau selesai shalat, para rombongan jin kembali kepada kaumnya untuk memberi peringatan. Mereka benar-benar telah beriman dan merespon dengan baik apa yang telah mereka dengar.
KESIMPULAN DARI DALIL DIATAS
Dari dalil firman Allah diatas kita dapatkan penjelasan bahwa Ketika Rasulullah membaca ayat suci Al-Qur’an dalam shalatnya (membaca disertai niat untuk beribadah kepada Allah Swt ) dengan suara yang jelas dan keras, maka bacaan ayat suci Al-Qur’an yang dibaca Rasulullah itu terdengar oleh sekumpulan jin lalu sekumpulan jin itu menjadi takjub dengan kandungan isi firman Allah tersebut hingga sekumpulan jin tersebut mendapatkan hidayah dari Allah dalam iman Islam.
Jika dikaji pada QS. Al Jin ayat 1-2 dan Al Ahqaf ayat 29-31 poin pentingnya adalah Jin beriman setelah mendengar kalam Allah yang dibacakan Rasulullah ketika sholat, namun pada hadits lain justru menjelaskan bahwa ketika setan dikalangan jin mendengar kalam Allah dibaca umat muslim ketika sholat justru bukannya beriman dan mendapatkan hidayah melainkan malah tidak peduli dengan  ayat yang dibaca tetapi malah menggoda manusia hingga lupa shalat, mereka lari ketika dikumandangkan azan dan iqamat lalu datang dan menggoda ketika sholat.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Jika adzan dikumandangkan, setan melarikan diri yang disertai dengan suara kentut hingga tidak mendengar adzan, bila adzan telah selesai, dia kembali lagi dan jika mendengar iqomah, lari lagi. Dan tatkala selesai, kembali lagi hingga tersirat di hati seseorang, bisikan ingatlah ini, ingatlah ini hingga dia tidak ingat berapa raka’at dia telah shalat.” (Muttafaqun ‘alaih)
Dari Daruquthni Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya jika adzan dikumandangkan maka setan keluar dari masjid dengan disertai kentut. Bila mu’adzin diam dia kembali dan jika iqomah dikumandangkan dia keluar dari masjid dengan disertai kentut dan jika mu’adzin diam, dia kembali hingga mendatangi orang yang sedang shalat lalu masuk ke dalam jiwanya sehingga hampir tidak tahu apakah shalat lebih atau kurang. Jika di antara kalian mendapatkan seperti itu maka hendaklah sujud 2 kali dalam posisi duduk sebelum salam dan setelah itu baru salam.”
Imam Ahmad berkata bahwa telah bercerita kepadaku Abu Mu’awiyah dari al-A’masy dari Abu Sufyan dari Jabir bahwasanya Rasulullah bersabda:“JIka mu’adzin mengumandangkan adzan maka setan lari hingga Rauhaa’, yaitu tempat yang jaraknya dari Madinah 30 mil.” (HR.Muslim)
Jika kita menilai sekilas maka terlihat bertentangan sebab dalam Al-Qur’an jika diperdengarkan ayat Allah jin menjadi takjub dan ketika beriman lalu dalam hadits dikatakan ketika diperdengarkan ayat Allah dalam sholat bukannya beriman melainkan malah menggoda. Padahal jika kita kaji lebih jauh kita menemui titik temu dari firman Allah dan hadits rasulullah diatas yaitu HIDAYAH ALLAH! Jin yang mendapatkan hidayah Allah tidak akan lari ketika diperdengarkan azan dan menggoda rasulullah ketika sholat dan setan dikalangan jin yang tidak mendapatkan hidayah Allah akan lari mendengar azan dan akan menggoda manusia ketika sholat.
Sebagimana manusia, ada manusia yang takjub dan beriman ketika mendengar ayat-ayat Allah seperti kisahnya Umar bin Khathab setelah mendengar ayat Allah yang dibaca adiknya lalu masuk islam mendapatkan hidayah Allah, namun ada juga tipikal manusia seperti abu lahab yang  ketika mendengar kalam Allah malah semakin benci pada risalah islam yang dibawa Rasulullah.
Jika Guru Utama Hikmatul Iman dan pengikutnya masih ngeyel juga maka saya tanyakan: JIKA SETIAP JIN YANG MENDENGAR AL-QUR’AN MENJADI TAKJUB DAN BERIMAN LALU MENGAPA MASIH ADA SETAN DIKALANGAN JIN YANG MASIH SAJA MENGGODA DAN MELAKUKAN TIPU DAYA PADA MANUSIA? Tentu saja mereka tidak bisa menjawabnya, Jika setiap jin selalu beriman ketika mendengar Al-Qur’an yang dibacakan maka tidak akan lagi ada jin yang kafir sebab azan dan shalat 24 jam terdengar diseluruh dunia ini tanpa putus sedikitpun!
Jika Guru Utama Hikmatul Iman dan pengikutnya mengejek dengan mengatakan “Mengapa Jin tidak lari takut, terbakar, ketika mendengar ayat-ayat Allah ketika sholat seperti yang didalilkan dari Al-qur’an dan hadits nabi diatas, toh ada jin yang tidak lari malah takjub ketika mendengar lantunan ayat suci AlQur’an yang dibaca ketika sholat rasululullah dan ada setan yang mendengar lantunan ayat suci Al-Qur’an ketika sholat tidak takut atau lari malah menggoda?” jawabannya adalah NIAT! NIAT ADALAH KUNCI DARI HAJAD KITA! Dalam sholat ketika tidak ada niat mengusir jin dalam sholat maka tidakkan ada pengaruh buat setan.
Maka ada beberapa contoh hadits Rasulullah untuk mengusir setan dalam shalat yang sekali lagi dengan dzikir dan bukan dengan menggunakan ilmu badai api/ilmu qulmi hasil hayalan Guru Utama Hikmatul Iman.
‘Utsman bin Abil ‘Ash datang kepada Rasulullah dan mengadu,“Wahai Rasulullah, sesungguhnya syaitan telah hadir dalam sholatku dan membuat bacaanku salah dan rancu”. Rasulullah SAW menjawab, “Itulah syaitan yang disebut dengan Khinzib. Apabila kamu merasakan kehadirannya, maka meludahlah ke kiri tiga kali dan berlindunglah kepada Allah SWT (mengucap Audzu billahi minas syaithanir rajim ) Aku pun melakukan hal itu dan Allah SWT menghilangkan gangguan itu dariku”. (HR. Muslim)
Sekali lagi membuktikan bahwa adzan dan dzikir bisa mengusir setan dan bentuk ketakwaan pada Allah adalah dengan membaca doa dan bukan dengan menggunakan tenaga metafisik!
Pada pembahasan dibawah ini saya akan menjelaskan bahwa jika kita membaca ayat-ayat Allah disertai NIAT untuk mengusir jin maka akan diijabah oleh Allah.
DALIL AYAT AL-QUR’AN MEMBUAT SETAN LARI DAN TAKUT
Setelah saya menjelaskan bahwa ketika Rasulullah membaca ayat suci Al-Qur’an dengan suara keras hingga terdengar dengan sekelompok jin dan mereka semua beriman, maka saya juga akan menjelaskan dalil bahwa bacaan ayat suci Al-Qur’an yang juga jika dibaca (baik secara keras atau dalam hati) dapat membuat setan dikalangan jin lari karena takut dengan firman Allah atau jika kita berniat berlindung dari kejahatan mereka dengan membaca firman Allah maka kita akan terlindungi sesuai dengan niat kita ketika berdoa membaca ayat suci Al-qur’an sesuai dengan tuntunan Rasulullah.
Dalil dari Al-Qur’an
Agar umat manusia selamat dari godaan, gangguan, tipu daya setan Allah Swt jelas menyuruh umatnya BERDOA! Tiada dalil sedikitpun untuk menyelamatkan diri dari godaan, gangguan, tipu daya setan dengan melatih aura tubuh, mempelajari tenaga metafisika seperti ajaran hikmatul Iman, apalagi mereka sangat enggan untuk berdzikir, mengucapkan wirid dan mereka mencukupkan diri dengan berbagai ilmu metafisik ciptaan Kang Dicky. Padahal Allah Ta’ala jelas menyuruh hambanya dengan membaca doa dan apapun hasilnya kita serahkan pada Allah Ta’ala. Allah berfirman :
وَقُل رَّبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَن يَحْضُرُونِ
“Dan katakanlah : “Ya, Rabb-ku. Aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau, ya Rabb-ku, dari kedatangan mereka kepadaku”. [Al Mukminun : 97-98]
Allah juga berfirman,
“Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. [Al A’raf : 200].
Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindunan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang maha mendengar lagi maha mengetahui.” (Fushshilat:36)
Pertanyaannya : bagaimana bentuk doa memohon perlindungan pada Allah yang dikatakan Allah dalam firman-Nya untuk mengatasi gangguan setan? Dalam Al-Qur’an tidak dijelaskan contoh-contoh doa yang bisa dibaca melainkan kita mendapatkannya dalam hadits Rasulullah.
Berikut ini contoh doa-doa baik dari Al-Qur’an dan Sunnah yang disabdakan Rasulullah.
Dalil dari Assunnah :
Guru Utama Hikmatul Iman dan para murid-muridnya mempunyai keyakinan dzikrullah dengan membaca doa-doa ruqyah yang disyari’ahkan tidak bisa melindungi dari godaan, tipu daya setan, mengusir setan. Dan mereka lebih mencukupkan diri dengan mengolah aura mereka, memperbesar aura, memperkuat tenaga metafisika dibandingkan membaca doa-doa yang dituntunkan Rasulullah, tanpa sadar mereka ini telah berbuat kesyirikan sebab berlindung pada tenaga metafisika yang mereka latih sendiri dibandingkan berlindung kepada Allah langsung. Jika mereka benar-benar umat islam tentu akan mencukupkan diri dengan dzikrullah dan bukannya meniadakan dzikrullah lalu menggunakan tenaga metafisika.
Padahal justru Dzikrullah merupakan benteng yang sangat kokoh untuk melindungi diri dari gangguan setan. Sebagaimana hal ini diketahui dari pemberitaan Allah melalui para rasulNya. Antara lain melalui lisan Nabi Yahya Alaihissallam, sebagaimana hadits di bawah ini.
عَنْ الْحَارِثِ الْأَشْعَرِيِّ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ أَمَرَ يَحْيَى بْنَ زَكَرِيَّا بِخَمْسِ كَلِمَاتٍ أَنْ يَعْمَلَ بِهَا وَيَأْمُرَ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنْ يَعْمَلُوا بِهَا…وَآمُرُكُمْ أَنْ تَذْكُرُوا اللَّهَ فَإِنَّ مَثَلَ ذَلِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ خَرَجَ الْعَدُوُّ فِي أَثَرِهِ سِرَاعًا حَتَّى إِذَا أَتَى عَلَى حِصْنٍ حَصِينٍ فَأَحْرَزَ نَفْسَهُ مِنْهُمْ كَذَلِكَ الْعَبْدُ لَا يُحْرِزُ نَفْسَهُ مِنَ الشَّيْطَانِ إِلَّا بِذِكْرِ اللَّهِ
Dari Al Harits Al Asy’ari, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah memerintahkan Yahya bin Zakaria Alaihissallam dengan lima kalimat, agar beliau mengamalkannya dan memerintahkan Bani Israil agar mereka mengamalkannya (di antaranya)… Aku perintahkan kamu untuk dzikrullah (mengingat, menyebut Allah). Sesungguhnya perumpamaan itu seperti perumpamaan seorang laki-laki yang dikejar oleh musuhnya dengan cepat, sehingga apabila dia telah mendatangi benteng yang kokoh, kemudian dia menyelamatkan dirinya dari mereka (dengan berlindung di dalam benteng tersebut). Demikianlah seorang hamba tidak akan dapat melindungi dirinya dari setan, kecuali dengan dzikrullah“. [HR Ahmad]
“Dan aku perintahkan kalian untuk selalu berdzikrullah (menyebut nama Allah). Sesungguhnya perumpamaan orang yang sering dzikrulloh seperti orang yang sedang dicari dan dikejar-kejar musuh. Sampai orang itu menjumpai benteng yang sangat kokoh sehingga bisa melindunginya dari para musuh. Begitulah perumpamaan seorang hamba, ia tidak melindungi dirinya dari kejahatan syetan, kecuali dengan dzikrulloh.” (HR. Tirmidzi).
Nah bagaimana bentuk Dzikrullah yang dituntunkan rasulullah untuk mengusir, membentengi diri, melindungi diri dari godaan setan? TIADA LAIN ADALAH DENGAN DOA-DOA RUQYAH YANG SERING PERUQYAH AMALKAN UNTUK MELINDUNGI DIRI MEREKA DARI GODAAN SETAN DAN MELINDUNGI ORANG LAIN JIKA DIBACAKAN KEPADA MEREKA YANG MEMBUTUHKAN SEBAGAIMANA DALIL PEMBACAAN DZIKRULLAH DIBAWAH INI :
  1. Membaca basmalah mempunyai keutamaan jika kita niatkan untuk melindungi aurat kita dari pandangan jin maka seketika ketika kita masuk WC pandangan setan dikalangan jin akan terhijab hingga tidak dapat melihat aurat kita.: “Dari Ali, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Apabila seseorang masuk WC kemudian berdoa: bismillahirrahmanirrahim “, maka mata jin akan tertutup dan tidak akan dapat melihat aurat keturunan Adam” (HR. Ahmad, Turmudzi dan Ibnu Majah).
  2. Menyebut nama Allah (menyebut nama Allah sangat banyak bentuk dzikirnya seperti dengan membaca basmalah, la ḥawla wa la quwwata illa billah, Allahu Akbar dll) mempunyai khasiat/keutamaan dapat membuat setan tidak dapat membuka pintu, atau tempat apapun yang disebut nama Allah diatasnya. “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Apabila sore hari menjelang malam tiba, tahanlah (di dalam rumah) anak-anak kecil kalian, karena pada saat itu setan berkeliaran. Apabila permulaan malam sudah tiba, diamkanlah anak-anak kalian di dalam rumah, tutuplah pintu-pintu (termasuk jendela) kalian dengan terlebih dahulu menyebut nama Allah karena setan tidak akan dapat membuka pintu yang terkunci dengan menyebut nama Allah sebelumnya, dan ikatlah kendi-kendi air kalian (qirab adalah jama dari qurbah yakni tempat air yang terbuat dari kulit dan di ujungnya biasa diikat dengan tali untuk menghalangi kotoran masuk) sambil menyebut nama Allah, tutuplah bejana-bejana atau wadah-wadah kalian sambil menyebut nama Allah meskipun hanya ditutup dengan sesuatu alakadarnya dan matikanlah lampu-lampu kalian (kalau mau tidur)” (HR. Bukhari Muslim).
  3. Menyebut nama Allah (menyebut nama Allah sangat banyak bentuk dzikirnya seperti dengan membaca basmalah, la ḥawla wa la quwwata illa billah, Allahu Akbar dll)  mempunyai keutamaan dapat membuat hijab hingga setan tidak dapat ikut makan dan bermalam dirumah kita. Imam Muslim dalam Shahihnya meriwayatkan, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Jika seorang laki-laki masuk ke dalam rumahnya kemudian menyebut nama Allah Ta’ala ketika dia masuk dan ketika makan, setan berkata: “Kamu tidak punya (jatah) tempat tidur dan tidak pula (jatah) makan di sini”. Dan jika ia masuk dan tidak menyebut nama Allah ketika ia masuk, maka setan berkata: “Kamu mendapatkan (jatah) tempat tidur”. Dan jika tidak menyebut nama Allah ketika makan, setan berkata: “Kamu mendapat (jatah) tempat tidur dan makan”.”(Hadits riwayat Imam Ahmad, Al-Musnad, 3/346 dan Muslim, 3/1599)
  4. Membaca 2 ayat terakhir surat Al-Baqarah  dapat membentengi rumah dari setan hingga tidak dapat mendekat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Sesungguhnya Allah Ta’ala menulis suatu kitab sebelum Ia menciptakan langit dan bumi sekitar 2000 tahun, Ia berada di atas Arsy, dan menurunkan dua ayat penutup (terakhir) dari surat Al-Baqarah. Dan tidaklah setan mendekat rumah yang dibacakan di dalamnya kedua ayat tersebut selama tiga malam”.(Hadits riwayat Imam Ahmad di dalam As-Sunnah 4/274 dan selainnya; dalam Shahihul Jami’ hadits no. 1799)
  5. Membaca doa ruqyah “ Bismillahi tawakaltu ‘allah ḥawla wa la quwwata illa billah “ dapat menyingkirkan setan dan jiwa raga kita terjaga dari godaan setan. Dalam Sunan, Abu Daud meriwayatkan bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Jika seorang laki-laki keluar dari rumahnya kemudian mengatakan: “Dengan Nama Allah, aku bertawakkal (menggantungkan diri) kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah”, niscaya akan dikatakan kepadanya: “Cukuplah bagimu, engkau telah diberi petunjuk, engkau telah dicukupi dan dijaga “, sehingga setan menyingkir daripadanya. Lalu setan lain berkata kepadanya: “Bagaimana kamu dapat (menggoda) laki-laki yang telah ditunjuki, dicukupi dan dijaga?”.”
  6. Membaca surat Al-baqarah dapat membuat setan lari dari rumah kita. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan! Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al-Baqarah”. (Shahih Muslim, cet.Abdul Baqi, 1/539)
  7. Membaca surat Al-Baqarah dapat membuat benteng pelindung hingga setan tidak dapat memasuki rumah kita. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Bacalah surat Al-Baqarah di rumah-rumah kalian, karena sesungguhnya setan itu tidak masuk ke dalam rumah yang dibaca di dalamnya surat Al-Baqarah”.(Hadits riwayat Al-Hakim di dalam Al-Mustadrak, 1/561; dan dalam Shahihul Jami ‘, hadits no.1170)
  8. Membaca ayat kursi dapat menjadi benteng perlindungan hingga setan tidak dapat mendekat. Rasulullah Saw yang menyatakan, Apalagi kamu hendak tidur di pembaringan, bacalah ayat kursi sampai tuntas. Niscaya Allah senantiasa menjagamu dan setan tak akan mendekatimu sampai pagi. (HR Bukhari, dari Abu Hurairah r.a.)
  9. Membaca doa Malaikat Jibril dapat membuat senjata setan menjadi tidak dapat berfungsi dan mereka kalah. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya semalam syetan hendak menggangguku saat aku menyusuri bukit. Di antara mereka ada yang membawa obor-obor untuk membakar wajahku. Lalu malaikat Jibril mendatangiku dan menyeru, ‘Hai Muhammad, bacalah!: A‘udzu bi kalimatillahit tammati lati la yujawizuhunna barrun wa la fajir min syarri ma kholaqo wa dzaro-a wa barok…“. Ketika aku selesai membacanya, obor-obor mereka padam, dan Allah-pun mengalahkan mereka.” (HR. Ahmad).
Sembilan poin ini adalah contoh doa-doa yang disyari’ahkan dan masih ada puluhan hadits yang bisa dijadikan dalil bahwa setan akan lari, pergi, takut dengan firman Allah yang dibacakan disertai niat perlindungan dari setan. Nah sudah jelaslah keyakinan mereka bahwa bacaan Al-Qur’an dan doa-doa Rasululullah tidak dapat mengusir setan. Tidak dapat melindungi diri dari setan, tidak dapat membuat setan takut terbantahkan sudah! Guru Utama Hikmatul Iman beserta pengikutnya ini adalah kelompok orang-orang bodoh yang mengikuti hawa nafsu setan.
Mereka ini adalah tentara setan yang hendak memadamkan sunnah rasulullah! Mereka sudah terlalu banyak mengingkari hadits-hadits berkenaan tentang ruqyah lalu mereka menyebarkan fitnah keji kepada Allah dan rasul-Nya bahwa perkataan (kalam/firman) Allah dan doa rasulullah tidak dapat membuat setan takut, tidak dapat membuat setan lari, tidak dapat melindungi diri dari godaan  dan tipu daya setan.
Bahkan mereka mengadu domba antara Al-Qur’an dan hadits Rasulullah, mereka menganggap berbagai hadits Rasulullah yang menjelaskan bahwa ayat suci Al-Qur’an jika dibaca disertai dengan niat perlindungan dapat membuat setan takut, dapat membuat setan lari, dapat melindungi diri dari godaan  dan tipu daya setan mereka katakan BERTENTANGAN DENGAN AL-QUR’AN dengan hanya berdalil dengan dua surat saja (QS. Al Jin ayat 1-2 dan Al Ahqaf ayat 29-31) yang menjelaskan jin tidak takut bahkan masuk islam karena mendengarkan ayat suci Al-Qur’an. Menurut mereka jika bertentangan dengan Al-Qur’an maka walaupun haditsnya shahih maka ditolak atau tidak sah.
Dengan dalil dari QS. Al Jin ayat 1-2 dan Al Ahqaf ayat 29-31 mereka dengan lantangnya mengatakan “AYAT SUCI AL-QUR’AN TIDAK BISA MENJADI SARANA IKHTIAR MENGUSIR JIN, TIDAK BISA MEMBUAT JIN TAKUT, TIDAK BISA MELINDUNGI DIRI DARI GODAAN SETAN “
Ketika saya tanyakan dengan apa kita melindungi diri kita jika tidak melalui sarana membaca ayat suci Al-Qur’an dan doa rasulullah ?  Mereka menjawab “ Ketakwaan manusia yang membuat jin takut dan lari bukan dengan ayat suci Al-Qur’an juga bukan dengan doa rasulullah”
Dari perkataan ini sudah jelas lagi bentuk kebodohan mereka, mereka TIDAK bisa menjabarkan contoh ketakwaan seperti apa yang membuat setan takut dan lari. Bentuk kedekatan dengan Allah itu seperti apa? Bentuk meminta perlindungan kepada Allah itu seperti apa agar setan lari dan takut?
Ketika takut dengan godaan setan lalu enggan berdzikir pada Allah apakah ini bentuk takwa?  Sebab jika berdzikir maka otomatis akan terkait dengan anjuran hadits rasulullah untuk membaca Ayat suci Al-Qur’an maupun doa-doa lainnya yang aliran Hikmatul Iman yakini haditsnya tertolak (walau shahih menurut jumhur ulama) dan tidak bisa menjadi sarana ikhtiar perlindungan diri?
Ketika menghadapi orang yang sedang diganggu jin/sihir lalu enggan berdzikir atau membaca ayat-ayat Allah apakah ini bentuk takwa? Sebab jika berdzikir maka otomatis akan terkait dengan anjuran hadits rasulullah untuk membaca Ayat suci Al-Qur’an maupun doa-doa lainnya yang aliran Hikmatul Iman yakini haditsnya tertolak (walau shahih menurut jumhur ulama) dan tidak bisa menjadi sarana ikhtiar menolak gangguan jin/sihir diri?
Ketika dirumah kita ada setan penganggu yang tiap hari mengganggu penghuni rumah lalu kita enggan lalu enggan berdzikir atau membaca ayat-ayat Allah apakah ini bentuk takwa? Sebab jika berdzikir maka otomatis akan terkait dengan anjuran hadits rasulullah untuk membaca Ayat suci Al-Qur’an maupun doa-doa lainnya yang aliran Hikmatul Iman yakini haditsnya tertolak (walau shahih menurut jumhur ulama) dan tidak bisa menjadi sarana ikhtiar mengusir jin dalam rumah (membaca surat Al-baqarah)?

0 komentar:

Posting Komentar

AL-QUR`AN