MARSEILLE
– Pengadilan banding Prancis memberikan izin pada hari Selasa untuk
pembangunan sebuah masjid bernilai jutaan euro di kota Marseille yang
disebut-sebut sebagai simbol tempat berkembangnya Islam di Perancis.
Pihak
pengadilan sebelumnya membatalkan pelarangan yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Kota Marseille, yang pada akhirnya membatalkan izin
konstruksi proyek tersebut yang dinilai tidak sesuai dengan tata
perencanaan kota.
Sebuah
kelompok masyarakat yang dipimpin oleh tukang daging setempat,
melayangkan protes dari izin pembangunan masjid itu. Mereka menilai
proyek ini tidak cocok dengan kondisi lingkungan masyarakat setempat.
Proyek
itu sebenarnya sudah mengantongi izin pada bulan Ramadhan 1430H /
September 2009. Tetapi konstruksinya ditunda menyusul keluhan dari warga
dan pengusaha setempat.
Masjid
yang dibangun dengan anggaran 22 juta euro (Rp262,3 miliar) ini, akan
dilengkapi menara setinggi 25 meter. Masjid yang dibangun di wilayah
Saint-Louis ini mampu menampung hingga tujuh ribu jamaah.
Para
tokoh Muslim di kota dekat Laut Mediterania ini menilai keluarnya izin
dari proyek sebagai kunci dari penerimaan terhadap komunitas Muslim di
Marseile.
Marseille
merupakan Kota kedua Perancis adalah rumah bagi sekitar 250.000 Muslim,
selama ini mereka berduyun-duyun ke masjid atau mushalla sementara di
ruang bawah tanah, kamar sewaan, dan garasi kumuh untuk beribadah.
Prancis
adalah Rumah bagi minoritas Muslim terbesar di Eropa, diperkirakan
antara lima sd enam juta jiwa, Prancis bertahun-tahun telah
memperdebatkan mengenai sejauh mana negara itu bisa menerima Islam.
Islam pun saat ini menjadi agama kedua terbesar yang dianut warga
Prancis.
Pemerintahan
daerah Marseille, yang mendukung proyek tersebut, juga menyambut baik
keputusan penting bagi komunitas Muslim di kota itu.
“Masjid
Agung Marseille akhirnya akan menjadi nama sebuah tempat ibadah yang
layak kepada umat Islam di daerah perkotaan Marseille, yang telah
menunggu untuk waktu yang lama,” kata Eugene Caselli, kepala otoritas
daerah MPM.
Arsitek proyek, Maxime Repaux, mengatakan konstruksi akan dimulai pada Shafar 1434H / awal 2013.
0 komentar:
Posting Komentar